Pulsar Surabaya: Serigala Berbulu Bunglon

By Girifumi

Selama ini belum pernah ditemui Bajaj Pulsar yang dimodif besar-besaran layaknya motor sport Jepang yang telah beredar di tanah air. Paling mentok sebatas pasang cakram belakang, pasang box, selesai. Seakan-akan Pulsar itu adalah motor sport touring dengan pengaman yang berlebihan (pengaman teleskopik, pengaman rantai), jangan diutak atik. Mungkin begitu pemikiran desainer Pulsar di India.

Kali ini sesuatu yang berbeda tengah ditawarkan oleh Arek Suroboyo. Di media cetak acap ditemui modifikasi gawean Hero City selalu berlebihan yang tidak ada manfaatnya, misalnya multi karburator padahal yang berfungsi hanya satu. Begitu pula satu cakram dijepit tiga-empat kaliper.

Bro Eric Caprin memoles Bajaj Pulsar milik Erry Nurachman dengan apiknya. Tak kalah dengan hasil modif macam Budi ‘Big’ Rachmanto, ataupun Aming Aliwarga. Inilah modif yang sama sekali tidak kebanting dengan bodi, mengedepankan sisi proporsional. Body oke, laju? Tetap, tanpa harus merasa keberatan body.

Modif diawali dengan memperbaiki kaki-kaki. Suspensi teleskopik diganti dengan upside down yang sejatinya diperuntukan untuk supermoto. Kemudian cakram depan digeser dengan cakram dengan label PSM yang aslinya peruntukan Honda Tiger 2000.

Berlanjut ke belakang. Ciri khas Pulsar, suspensi ganda dengan gas nitrogen dilengserkan oleh suspensi monosok milik Jupiter MX dengan lengan ayun buatan sendiri. Cakram depan berganti posisi ke belakang dengan mengandalkan kaliper buatan Brembo. Pelindung rantai memanfaatkan barang after market yang lagi-lagi milik Jupiter MX. Velg masih standar namun kini dibalut karet bundar Bridgestone Battlax. Untuk yang depan menggunakan tipe BT39F SS, 110/70 – 17 sedangkan bagian belakang BT39R SS, 120/80 – 17. Sebagai penggerak roda, tidak main-main. Dipergunakan rantai keemasan 428 mata buatan Daytona. Seperti yang diketahui, produk variasi Daytona bertebaran di Surabaya .

Tangki tidak dibiarkan standar, ditutup dengan rapi oleh adonan fiber yang selanjutnya disapu dengan cat bunglon yang jamak dipakai pada kendaraan custom roda empat. Gradasinya dari emas ke ungu. Warnanya akan keemasan bila terkena sinar atau cahaya matahari. Bila di tempat gelap akan beralih menjadi ungu. Sebenarnya sudah cukup tren di tahun 2000an di Surabaya, namun kini mulai hadir kembali. Yang terkena polesan mulai dari tudung lampu si serigala berbulu bunglon, kemudian tangki, sepatbor depan, dan panel belakang. Rupanya sang pemodif, begitu terinspirasi akan BMW. Buktinya aero fin varian Z3 Hamman ditanamkan.

Pulsar ini bisa dialihkan menjadi kendaraan single seater yang tetap mempertahankan unsur aerodinamis. Beberapa tahun sebelumnya modifikasi Arek Suroboyo untuk hal yang serupa terhitung culun karena bisa dibilang agak telat virus modifikasi hadir di Jawa Timur saat itu.

Cita rasa kemewahan BMW tipe Sport Utility Vehicle (SUV) X3 terletak pada lampu sein depan dan belakang. Ini juga memberikan nuansa yang berbeda pada modif umumnya.

Milik Honda Tiger yang melekat di Pulsar ini yaitu rear grip, foot step, yang dibuat seakan-akan terbuat dari karbon. Knalpot custom bikinan sendiri menjadi ciri khas modifikasi Arek Suroboyo.

Lama pengerjaan diakui oleh pemuda Surabaya kelahiran 23 tahun lalu ini memakan waktu 2 bulan. Proyek ini awalnya modif sederhana hanya saja keterusan hingga seperti sekarang ini. Bro Eric saat disambangi di markasnya di daerah Gubeng Kertajaya III A No. 4 – 6, Surabaya ini selain terdapat Bajaj Bunglon ini juga teronggok Bajaj lain yang, yakinlah, menyamai garapan modifikator ibukota. Finishingnya hanya berkutat pada tangki. Bila tangki selesai, bisa jadi bunglonpun selevel di bawahnya. Penasaran bukan?

Well, ini adalah tantangan dari Kota Pahlawan, bukan dari Pahlawan Bertopeng tapi Pahlawan Modifikasi. Mana Pulsarian Jakarta ? Pulsar Owner Jawa Tengah?

Modificator and pictures by:

• Eric Caprin
• d/a Caprin Racing
• Gubeng Kertajaya III A No. 4 -6, Surabaya 60281
• Telpon : (031) 5026888
• Faximile : (031) 5031376
• e-mail : caprin_12@hotmail. com